Rabu, 16 September 2009
Sinopsis.. KETIKA CINTA BERTASBIH 2"...
Bermula dengan penuturan tentang keindahan suasana dini hari di Pesantren Darul Quran, Kang Abik berhasil mengajak pembacanya untuk seakan memasuki satu demi satu alur cerita di bagian kedua dari karya dwilogi Pembangun Jiwa-nya “Ketika cinta Bertasbih” ini.
Kehadiran seorang gadis jelita dengan kekhusyuan ibadahnya di sepertiga malam terakhir itu, telah memperkuat karakter ia, seorang mahasiswi terbaik di Al Azhar University, ialah Anna Althafunnisaa. Seorang putri dari Kiai Lutfi pemilik pondok pesantren Daarul Qur’an.
Kisah berlanjut dengan pemaparan suasana kegundahan hati seorang master lulusan terbaik pula dari Universitas tertua di dunia itu. Furqan. Tentunya kita masih ingat ia ketika disaat-saat kebahagiaan ia akan keberhasilannya meraih gelar master, ia juga harus rela menyandang predikat sebagai pengidap HIV di Ketika Cinta Bertasbih (KCB) 1.
Kegundahan hati itu terus berlanjut walaupun sampai ketika Anna menerima pinangannya dari Furqan. Ia bagai berada di ujung sebuah tebing kebimbangan, antara meneruskan ke jenjang pernikahan atau membatalkan semuanya.Sampai akhirnya, pil pahit harus ditelan oleh banyak dari para pria yang selama ini menaruh hati pada Anna Althafunnisaa. Tak terkecuali Khairul Azzam, seorang mahasiswa Al Azhar yang baru dapat menyelesaikan kuliahnya setelah hampir 9 tahun lamanya ia berada di negeri para nabi itu. Pada bagian kedua karya dwilogi ini diceritakan tentang kepulangan Azzam yang disambut bahagia oleh keluarganya. Banyak perubahan yang terjadi pada kehidupan keluarga Azzam jika dibandingkan dengan kehidupan 9 tahun yang lalu sebelum ia berangkat menunaikan cita-cita. Salah seorang adiknya yaitu Ayatul Husna kini telah menjadi seorang cerpenis remaja yang mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendidikan Nasional Indonesia.
Keberadaan tokoh-tokoh sebelumnya di KCB 1, serta hadirnya tokoh-tokoh baru di KCB 2 semakin membuat karya ini terasa begitu wah. Bahkan menurut saya pribadi jika dibandingkan dengan KCB 1, KCB 2 ini jauh lebih bagus dalam segi penuturan kisahnya.
Ada beberapa cerita yang telah usai di KCB 1 dan tidak sedikitpun tertulis kembali di KCB 2, seperti halnya kisah kekecewaan Fadhil ketika seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya, yang ia pernah harapkan dapat menjadi belahan jiwanya ternyata menikah dengan sahabatnya sendiri
.
Konflik tajam terjadi pada beberapa bagian dari novel ini, diantaranya pada shubuh hari ketika terjadi keributan di rumah Azzam, disana diceritakan tentang seorang paman yang akan menembak dan membunuh keponakannya sendiri. Kemudian klimaks cerita ini terjadi ketika terjadi kecelakaan dimana yang menjadi korbannya adalah Azzam dan Ibunya, mereka terpelanting jatuh dari atas sepeda motor karena tertabrak bus yang ugal-ugalan, sampai akhirnya Azzam harus rela berbaring di rumah sakit menderita patah tulang, sementara ibunya berpulang menghadap ke hadirat Alloh SWT.
Ada raut kesedihan disana, padahal saat musibah itu terjadi adalah hanya berselang 4 hari sebelum pesta pernikahan Azzam dengan seorang dokter dari Kudus.
Ada banyak kisah yang terjadi secara tiba-tiba diluar dugaan para pembaca. Namun secara keseluruhan, kesinambungan cerita dari satu tokoh yang ditampilkan dengan tokoh lain di bagian lainnya, masih tetap menjadi satu ciri khas dari karya-karya kang abik, yang mampu membuat decak kagum para pembacanya.
Selain dari kuatnya alur serta penokohan dalam KCB 2 ini, kang abik juga masih terlalu lihai menceritakan keseharian dalam kehidupan pesantren, tentunya ini mungkin karena sesuai dengan latar dari kehidupan kang abik itu sendiri. Kemudian, satu persatu keilmuan tentang fiqih, aqidah, dan lain sebagainya tetap menjadi suguhan utama yang beliau munculkan dalam bagian cerita ini, tanpa sedikitpun membuat para pembaca merasa digurui.
Bukan hanya kisah cinta, nilai-nilai semangat wirausaha atau jiwa entrepreneurship yang dimiliki Azzam, masih berlanjut di KCB 2. Bahkan nilai inovatif serta kerja kerasnya telah mengantarkan ia menjadi salah satu pengusaha muda dari kota Solo.
Jika dibandingkan dengan bagian sebelumnya, KCB 2 ini memang jauh lebih diperuntukkan bagi kalangan dewasa. Keromantisan sebuah pasangan suami istri dimunculkan melebihi apa yang pernah muncul di Ayat-ayat Cinta.
Namun alhamdulillah, akhirnya semua berlalu dan berakhir pada satu hal yang justru jauh tidak terbayangkan sebelumnya. Satu kisah cinta Khairul Azzam dengan Anna Althafunnisaa menutup akhir cerita ini dengan manis.
dari : http://abi-aholic.blogspot.com
Jumat, 11 September 2009
Obama Reflects on 9/11, War That Followed
Eight Years Later, New President Weighs More Troops for Afghanistan
Eight years after the attacks that led to the war in Afghanistan, President Obama -- the war's new commander in chief -- commemorated his first 9/11 anniversary as president with a moment of silence at the White House and remarks at the Pentagon.
Obama attended a small, private gathering of victims' families at the Pentagon and laid a wreath at the outdoor memorial with Defense Secretary Robert Gates.
"Eight Septembers have come and gone. Nearly 3,000 days have passed; almost one for each of those taken from us," he said on a cool, rainy day in the Washington area. "But no turning of the season can diminish the pain and the loss of that day. No passage of time and no dark skies can ever dull the meaning of this moment."
The president spoke directly to the families of victims gathered for a memorial service at the Pentagon. "[N]o words can ease the ache of your heart. No deeds can fill the empty places in your homes," he said. "But on this day and all that follow, you may find solace in the memory of those you loved and know that you have the unending support of the American people."
Earlier today the president and first lady Michelle Obama marked a moment of silence with staff at the White House at 8:46 a.m., the moment the first plane struck the World Trade Center on Sept. 11, 2001.
Obama signed an order earlier this year declaring Sept. 11 as a national day of service and said that today Americans can "summon once more that ordinary goodness of America to serve our communities, to strengthen our country and to better our world."
Sabtu, 05 September 2009
Ketika Cinta BertASBIH 2
Ini dia yang Anda tunggu-tunggu Mega Film Ketika Cinta Bertasbih 2 (KCB) akan ditayang tanggal 17 September 2009 tepat di musim liburan Lebaran. Rasa penasaran Anda terhadap misteri cinta Di Film Ketika Cinta Bertasbih 1 akan segera terjawab di Mega Film Ketika Cinta Bertasbih 2 ini.
Di KCB 1 Anda pasti mengenal Furqon (Andi Arsyl Rahman Putra) yang telah divonis terjangkit virus HIV-Aids. Kemudian, a pa yang terjadi selanjutnya, apakah yang akan terjadi dengan hubungan pernikahan Furqon dengan Anna Althafunisa (Oki Setiana Dewi). Apakah akhirnya mereka akan berpisah setelah tahu bahwa Furqon terjangkit virus HIV-Aids?
Rasa penasaran Anda terhadap kelanjutan kisah cinta seorang Azzam (M. Kholidi Asadil Alam) sekembalinya dari Kairo, setelah tak jadi meminang Anna karena keduluan sahabatnya, Furqon? Juga akan terjawab. Apakah Azzam menemukan pujaan hatinya, atau menemukan wanita sholehah untuk menjadi pendamping hidupnya di kampung halamannya? Lalu bagaimana dengan kewajibannya sebagai kepala keluarga sepeninggalan ayahnya, serta mengamalkan ilmu agama yang telah ia pelajari.
Di mega Film Ketika Cinta Bertasbih 2 ini pula rasa penasaran Anda terhadap kisah cinta Eliana (Alice Norin), putri duta besar RI untuk Mesir, yang jatuh cinta kepada Azzam akan terjawab, Apakah setelah hadiah French Kiss-nya ditolak mentah-mentah oleh Azzam? dia akan berhenti mengejar Azzam, atau malah pergi juga Ke Indonesia?
Untuk itulah Film Ketika Cinta Bertasbih 2 Segera Hadir untuk menjawab rasa penasaran Anda, ada isu bahwa puncak konflik yang dialami tokoh utama akan Anda lihat di KCB 2 ini. Setting film ada di kota Magelang, Yogyakarta, Kudus, dan Solo
Jumat, 04 September 2009
Sikat Gigi Saat PUASA....
Kali ini saya akan memberikan keterangan terkait dengan beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan saat bulan puasa....
ini saya ambil dari artikel di Tribun TIMUR...
selamat menjalankan IBADAH PUASA....
- Berpuasa sepanjang hari, tak hanya menghadirkan lapar dan dahaga. Bau mulut, juga menjadi persoalannya. Jika di hari non puasa kita bisa menyikat gigi di tengah hari, bagaimana di saat puasa? Bolehkah menyikat gigi untuk mengatasi baunya?
Ustad H. Ahmad Zacky, yang biasa disapa Bang Zack, mengutarakan, boleh tidaknya menyikat gigi atau berkumur saat berpuasa masih terjadi keragaman pendapat. Ada yang mengatakan boleh, ada pula yang berpendapat tidak boleh.
"Tetapi, sebagian besar ulama mengatakan hukumnya makruh karena bisa mengurangi pahala puasa. Sebab, jika menyikat gigi bisa saja tanpa sengaja ada yang mengalir ke tenggorokan," ujar Bang Zack, dalam acara buka bersama Pepsodent Herbal, Selasa (25/8), di Crown Hotel, Jakarta.
Bang Zack kemudian menceritakan sebuah kisah di masa Rasulullah Muhammad SAW. Kala itu, ada seorang hakim yang bertanya pada Rasul, apakah dia diperbolehkan berkumur di siang hari saat Ramadhan. Alasan sang hakim, ia seorang pelayan publik dan berhadapan langsung dengan masyarakat umum.
Menjawab pertanyaan ini, ia mengungkapan, meskipun diyakini hukumnya makruh, segala sesuatu dikembalikan pada niat yang melakukannya. Kutip Bang Zack, Rasul pada intinya mengatakan, "Serahkan pada hati dan niatmu. Tanya pada hati dan kembalikan ke niat," kata Bang Zack.
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Dr. drg. Melanie Sadono Djamil menambahkan, menjaga kesegaran mulut saat berpuasa sama pentingnya dengan menjaga mulut dari kata-kata yang tidak bermanfaat. Salah satu penyebab bau mulut adalah berkurangnya intensitas mengunyah yang mengakibatkan bakteri masih bertahan di rongga mulut.
"Selama bulan puasa, kegiatan mengunyah kan tidak ada. Kegiatan mengunyah itu juga bagian dari cleansing. Nah, selama puasa, kita kan hanya menelan liur saja sehingga bakteri tetap ada," ujar Melanie.
dari Tribun timur tanggal 23/08/09